Entah sebab apa aku berkecimpung didunia
penulisan.
Terlebih lagi pada menulis puisi.
Tapi, aku merasa begitu nyaman.
Ketika menumpah ruahkan semua keluh
kesah di hati.
Saat
aku sedang sendiri.
Tak
ada seorangpun yang menemani.
Terdiam
terhanyut dalam heningnya mimpi.
Dipeluk
erat oleh hempasan sepi.
Hanya puisi.
Yang menemani raga ini.
Mencurahkan segala resah dalam sebuah pena berisi.
Seribu makna dan hanya diriku sendiri
yang mengetahui.
Meskipun
aku tak pandai dan tak pula kaya.
Tapi
aku bangga.
Bisa
menjadi sebuah seniman kata-kata.
Meskipun
aku hanya sebagai pemula.
Yang
tulisanku hanya dianggap sebelah mata.
Aku takkan pernah berhenti.
Meski sampai nanti aku mati.
Merangkai sebuah kata menjadi sebuah
puisi.
Dan menciptakan karya yang dikenang abadi dalam dunia
dan surgawi"Kesenanganmu ada dalam dirimu, bagian lain dari jiwamu dapat kau temukan melalui pengorbananmu mencoba apa yang belum pernah kau coba, sampai saatnya tiba, teruslah mencari bagian dari jiwamu."
-Ghiyatsableng-
Keep respect with you.
BalasHapushmmm... mungkin ada alasan kenapa yang anda sebut bagian dari jiwa kita itu musti berpisah dari kita ?
BalasHapusceritanya puisi ini mewakili jiwa yang sedang gaulau ya?hehehehe
BalasHapusMantef banget bang..salutttt.
BalasHapuslagi galau ni pas malem minggu lagi hehehehe
BalasHapusPuisinya keren. Sobat memang seniman kata-kata sejati :)
BalasHapuskereeen :D
BalasHapusMenulis untaian kata yang dalam seperti ini merupakan recept untuk panjang umur...lanjutkan Sob
BalasHapusSetelah diliat liat, ternyata ini blog isinya puitis semua -_-
BalasHapustampak oleh mata, terpatri dalam hati, terucap dengan lidah dan diujung inspirasi terukir diblog anda ini,,, (atau mungkin juga pada buku)....!!!
BalasHapuskeep writing... :-)