Satu kata: Bahagia..
Satu kata itu juga yang ngebuat gue akhirnya dapat
menghela nafas panjang pada bulan Februari yang cukup ngebuat gue berada pada
stress tingkat dewa. Finally, mungkin petikan ‘pengorbanan akan selalu menghasilkan’ cukup menggambarkan kondisi
gue saat ini, meskipun gak menyeluruh.
Lomba NPC ( Ninety Paskibra Competition ) punyanya
90 SHS mungkin awal dari kebahagiaan ini. Setelah kurang lebih satu bulan gue
memasuki kondisi lelah luar biasa, akhirnya semua itu kebayar juga. Bendera
SMAN 3 Tangerang akhirnya berkibar juga di Jakarta pada posisi keempat, alias
dapet juara Harapan 1. Gue terharu, kondisi ini pasti dirasain juga deh sama
temen-temen satu tim lomba. Gue gak kecewa dengan hasil ini, karena memang
hakikatnya ‘kemenangan itu cuma bonus,
melakukan terbaik adalah kuncinya’. *kecup-basah*
Back to 24! Salah satu tanggal paling bersejarah
dalam hidup gue semasa SMA ini… Huaaaaaaahhh, gak terasa ya udah 5 bulan,
tinggal satu bulan lagi, gue masuk semester dua. Dan 7 bulan lagi gue bakal
naik kelas. *apa-sih*
***
Dear,
Nadia Adella
24! *speechless*
I’m seriously Del, kalo udah ngomongin tanggal ini,
aku jadi gak bisa bilang apa-apa, mulut kayak digembok, tapi gakpapa lah,
digemboknya kan sama hati kamu, jadi aku tetep ridho kok ^^
Kata
‘maaf’ mungkin kata yang paling
banyak aku ucapkan bulan ini. Tapi jauh diatas segalanya, kata ‘Makasih’ beribu tingkat diatasnya.
Makasih buat pengorbanan waktunya nemenin aku dalam
ketidak bersemangatanku.
Makasih buat kerelaannya aku tinggalin sebulan ini.
Makasih buat dukungan dan motivasinya.
Makasih buat doa’nya yang ngebuat aku gak merasa
lelah.
Makasih buat senyumnya, penawar ampuh kelelahanku.
Makasih buat tawanya, pemecah kesedihanku.
Makasih buat ceritanya, hal yang membawa angin-angin
kebahagian dalam hariku.
Makasih…………… atas segalanya bulan ini.
Tidak ada puisi, tidak ada kata-kata indah, tidak ada
pantun ataupun sejenisnya. Karena aku mulai kehabisan kata-kata untuk mengukir
betapa rasa syukurku memilikimu.
Aku harap, kamu tidak berharap kado dariku, sesuatu
benda yang dikirimkan kepadamu, entah itu boneka, music box atau sebagainya,
aku tak sanggup akan itu, aku tidak tahu bagaimana caranya membahagianmu, aku
hanya tahu bagaimana mencintaimu, membasuh luka-lukamu pada setiap kesedihanmu,
berada disampingmu kala lelah mendera. Karena kebahagiaan itu tidak ada
takarnya, karena benda-benda itu mungkin saja nanti akan kau buang bila kau
membenciku, karena kata-kata ini mungkin nanti akan kau sumpah-serapahkan, kau
caci-maki. Bila aku baik bagimu, tolong rahasiakanlah. Tapi, bila aku tidak
baik bagimu, tolong katakanlah padaku.
Lelaki yang baru berumur 17 tahun ini memang bukan
siapa-siapa. Tapi karena kamu, aku berani menjadi seorang pemimpi, siapa tahu
saja, di masa depan nanti kamu akan melihatku pada sebuah buku national best seller atau pencipta obat baru. Dan siapa tahu saja,
di masa depan nanti, aku akan melihat namamu pada sebuah film yang kau sutradarai, atau mendengar kabar bahwa kau terbang ke
festival film di Cannas, menjadi tamu
kehormatan mereka.
Finally, karena kamu, meski tidak selamanya, berkat kamu, aku
menjadi seorang yang hebat dalam khayalan-khayalanku.
Terima kasih atas itu semua.
Once again, selamat tanggal 24! Doaku selalu
terhatur untukmu.
Regards.
Ghiyats.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar