Kalau saja… Dunia
menjadi tempat peperangan. Aku akan menggali tanah sedalam-dalamnya dan membawa
semua persediaan makanan serta minuman, sehingga tidak ada satupun orang yang
mampu menemuiku.
Kalau saja… Dunia
isinya orang bodoh semua. Aku akan lebih bersantai-santai, karena aku sadar,
aku tidak setolol mereka.
Kalau saja… Dunia
isinya orang pintar semua. Aku akan diam saja, untuk apa aku belajar lagi? Toh
diluar sana, sudah banyak orang pintar. Sama itu gak asik!
Kalau saja… Membunuh
tidak dilarang. Sudah sejak lama aku membunuh diriku sendiri.
Kalau saja… Uang
menjadi satu-satunya barang yang paling dibutuhkan. Aku akan
menghambur-hamburkannya, sudah terlalu banyak barang busuk itu memenuhi sesak
ruanganku.
Kalau saja… Makanan
banyak dicari orang. Aku beli semua restoran dan kubakar habis-habis, biar tak
ada satupun orang yang makan.
Kalau saja… Pesawat
bisa mengangkut seisi bumi. Akan aku masukkan semua manusia itu dan kuledakkan
di luar angkasa.
Kalau saja… Pembajakan
sah di bumi ini. Aku tidak segan-segan membunuh pemilik dari pencipta hal,
apapun itu.
Kalau saja... Senyuman menjadi ajang pembohongan.
Sudah barang tentu akulah pemenangnya.
Weks!!!
Gue nulis apa sih diatas. Itu tulisan sarkastik ala gue, sorry-sorry aja ya kalau
banyak yang kesindir, maklum ababil :D
Tapi, gue nulis diatas bukan tanpa makna kok, coba
baca lagi pelan-pelan. Betapa bumi ini hidup penuh dengan kepalsuan dan
pembohongan. Gue tahu betapa banyaknya manusia yang dibohongi dan dipermainkan
Cinta…. #HUAANJAAAAYYY!
Slow man! Hidup lo gak sependek bulu kaki gue, gak sekecil
badan gue, gak sejelek muka gue, dan gak sesakit diri gue. Mwahahahaha :D
Oke dah, gue sih nulis beginian, intinya cuma yang
gue tebelin item doang, sisanya, cuma imajinasi gue setelah liat cover buku-nya
Tere-Liye yang Negeri Para Bedebah sama Setan Berdasi.
Siiiip dah, semoga ada pelajarannya. Oia, gue lupa
jargon gue. “Makhluk ganteng dan tampan yang tak pernah diakui.”
Baybay.
makasih buat inspirasinya... :)
BalasHapuskeep posting yak...