YEEAAAAAHH!!!!
DOUBLE
KILL!!!
Dalam
dua hari, gue dapet dua masalah dari satu guru yang sama, guru idaman semua
murid yang pengen pinter MTK, IBU………. #ifyouknowwhatimean. -__-“
Baru
juga ‘berbaikan’ dengan beliau, entah beliau telah memaafkan atau belom
kejadian bolosnya gue sabtu kemaren, sekarang, gue berulah lagi…
STOP!
Jangan
langsung ngejudge gue yang salah, oke?
Baca
dulu nih kronologisnya.
14.00 lewat sepersekian detik.
Gue = Masih dalam tahap tenang,
mencoba ngerjain apa yang disuruh beliau, meskipun gue berpikir keras, batu pun
lebih gampang dipecahin sepertinya.
Bu Fitri = Duduk tenang, sembari
sesekali mengamati anak-anak.
14.13 lewat sepersekian detik.
Gue = Masih ngerjain soal yang
sama. WHAAT THE PRUK! 13 MENIT CUMA BUAT SATU SOAL.
Lalu, si Alip, cowok yang kemarin
kena kejadian awkward maju ke depan.
Setelah itu….
Bu Fitri: “ALIIIIPPP, KOK RAMBUTNYA
BELOM DIPOTONG?”
Alip: “Maap, Bu. Lupa.”
Bu Fitri: *megang-gunting-lalu-menJAMBAKkutensei-Alip*
“Gak ada alesan, kalau mau sekarang kamu keluar.”
Alip: Enteng aja bagi die, keluar
begitu saja dari kelas tanpa perlawanan.
14.20 lewat sepersekian detik.
Gue = Masih berkutat dengan soal
yang sama. WHAAT THE KETOPRAK! GUE UDAH MAJU DAN SALAH, JADINYA DISURUH ULANG.
Bu Fitri = Mulai gelisah, mungkin
sadar kalo gue gak bisa-bisa dari tadi, akhirnya beliau nyamperin gue.
Tapi yang terjadi berikutnya adalah…
Bu Fitri: “Siniin novelnya. Ditya,
ambil novelnya Ghiyats!”
Gue: *cengo-abis* “Tapi, saya gak
baca, Bu. Saya sibuk ngerjain soal.” #dengansuaraterbata-bata #iniseriusanguegakbacasamasekali
Bu Fitri: “Enggak mau tahu. SINI!”
Ditya
menyerahkan novel gue ke beliau.
Gue: “Bu, Jomblo saya, Bu.”
Maksudnya
Jomblo disini adalah novel karangan Adhitya Mulya, oke?
Bu Fitri: “Nanti ambil sepulang
sekolah.”
Yeah,
gue berusaha tenang.
Sepulang sekolah. 14.50 kali ini
tepat waktu.
Gue: “Bu, novel saya.”
Bu Fitri: “Enggak, nanti aja ambil
di kantor.”
Gue: ASDFGHJKL!!!
Di kantor, enggak tau jam berapa.
Gue: *sambil-memelas* “Bu…”
Kali
ini, Bu Fitri udah tahu maksudnya. Bu
Fitri: “Enggak, coba bilang sama Pak Asep (suaminya, yang kerja jadi guru juga).”
Yaudah,
gue bilang ke Pak Asep yang notabene terkenal sebagai guru pendiam, bagaikan
langit dan bumi bila dibandingkan dengan …….. #ifyouknowwhatimean.
Gue: “Pak, novel saya pak.”
Pak Asep: “Makanya, jangan baca pas
pelajaran.”
Gue: “Beneran, Pak. Demi apapun,
saya gak baca di kelas, itu cuma lagi di taro diatas meja aja.”
Dan
balasan yang gue dapet adalah…
Pak Asep: “Dah, relain aja novel
kamu.”
BLAAAAAAAAAAARGGGGH!
ASDFGHJKL!!!
Gue keluar ruang guru dengan tampang
lesu.
Sebagian
nyawa gue diambil, padahal lagi klimaksnya tuh.
Tapi,
apa mau dikata. Ingat pasal satu:
Guru selalu benar.
NB:
Sangat berlaku jika berhadapan dengan beliau.
P.S:
Dan sekarang, gue melarat di kamar tanpa bacaan yang menggantung dan enggak tau
nasib si Jomblo kayak gimana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar