SELAAAAMAT PAGI dan SELAMAT HARI
MINGGU!!!
Perlu
lo tahu, hari ini gue free. Yap, free dalam arti harfiah, dalam arti yang
sesungguhnya. Haap, hap, hap *senam-pagi* Dan khususnya, para anak OSIS-MPK
yang lain mungkin ngerasain itu :D
Engg,
post ini terinspirasi dari tweet gue
kemaren yang kayak gini:
Mudah-mudahan
post ini berguna ya bagi kalian. Yaaay ^^
MIMPI.
Ya,
lagi-lagi tentang mimpi. Apa sih yang kita cari di dunia ini? Apa sih yang kita
harapkan di dunia ini? Apa sih yang kita tuju di dunia ini?
Jawabannya:
BANYAK.
Tapi,
beberapa hari ini, kita terlalu banyak dicekoki oleh hal-hal sepele yang
ngebuat semua itu jadi kabur, gak jelas. Hal-hal yang udah dirancang sedemikian
rupa, rusak gitu aja oleh beberapa hal yang sebenernya gak perlu. Misal:
Kebencian, ataupun… pesimis.
Kita
memang terlalu banyak khawatir, khawatir kita gak bisa survive di mimpi itu, khawatir kita gak bisa ngebahagian
orang-orang di sekitar karena mimpi itu.
Kita
banyak bertanya pada orang lain, tentang bagaimana kehidupan kita selanjutnya,
kita sibuk merancang saran-saran, agar hidup kita lebih baik. Tapi, pada
akhirnya: kita gak pernah bener-bener menerima saran-saran itu. Lalu, kita
kembali sibuk dengan mencari saran dari orang yang telah berhasil meraih
mimpinya, bertanya tips apa aja yang mereka lakuin dulu…
Dan,
ketika beberapa dari kita sibuk membuang waktu yang sia-sia. Sebagian lainnya
sibuk dengan cara-cara untuk menggapai impiannya, menghiraukan cemoohan dan
cacian orang-orang di sekelilingnya. Ketika kita sadar akan itu, kita tak
ubahnya seperti pecundang yang dipecundangi oleh waktu.
Kita
sudah sadar, sudah saatnya untuk menemukan cara-cara untuk meraih mimpi-mimpi
kita yang sudah tertunda lama. Sudah saatnya membuktikan bahwa kita bukanlah
orang-orang tolol yang menyampahi dunia. Tapi, ketika sebagian orang memilih
untuk langsung bertindak tanpa menghiraukan resiko, kita malah memilih untuk
berdiam diri, memikirkan resiko-resiko apa yang ada di depan kita, takut tidak
bisa menyelesaikannya, takut gagal, ataupun takut tindakan kita akan sia-sia.
Saat itu, kita memang layak disebut pecundang yang dipecundangi oleh dunia.
Karena,
yang bertanggung jawab atas hidup kita…. adalah diri kita sendiri.
So,
berjanjilah pada diri sendiri, berjanji untuk janji-janji yang akan lo tepatin,
di masa depan nanti….
Salam.
Kita harus terus berlari, adakalanya kita kudu diam sejenak, merenung, dan jgn lupa harus lari lagi pastinya.
BalasHapusBetul sob, kadang ada kalanya kita berjalan, tapi tetap menuai banyak pelajaran dan tak berhenti berjuang :)
Hapusmaju terus pantang mundur. klo mentok tembok, rumbuhin temboknya trus lanjut lari.
BalasHapusYoi, semangat sob!
HapusJemungut soB. Ceritamu rasa moca :D
BalasHapusAjiiippppp...
HapusSelamat menikmati kalau begitu XD
setuju sekali dengan postingannya sobat, yang jelas memang hidup kita ini bertanggung jawab pada diri sendiri, tinggal kita sendiri yg harus bisa mebgaturnya
BalasHapusBetul.
HapusTerima kasih sudah membaca dan berkomentar :)
postingannya ajib pisan euy...cemunguuuuttt :D
BalasHapusYihaaaaaa..
HapusThanks sobat XD
Stop pecundang!!!
BalasHapusHancurkan para pecundang...
Pecundang yang mengakui ke-pecundang-annya itu bukan pecundang lho :D
BalasHapus