Cinta......
Begitu mudah kau
keluarkan kata-kata tersebut dari birimu yang merah merona.
Tak kau fikirkan aku
yang merimanya.
Amatlah bahagia tak
terkira.
Luka......
Enteng sekali kau
tancapakan kata-kata tersebut kedalam relung jiwa.
Tak kau fikirkan aku
yang menerimanya.
Amatlah sakit rasanya.
Cobalah kau berdiri
jadi aku !
Duduk temangu merasakan
kelu.
Menopang dagu dirumah
kayu.
Fikiran, hati dan rasa
selalu bersiteru.
Masing-masing punya
pendirian sekeras batu.
Begitulah aku apa
adanya.
Bila aku terkhianati
oleh kata-kata cinta.
Bagaikan orang terdungu
di dunia.
Tak bisa berbuat
apa-apa.
Lelah sudah ku berjalan
menyusuri waktu.
Hakim hatiku sudah
mengetuk palu.
Pertanda bahwa aku
harus menerima semua perlakuanmu.
Tentang muslihat
cintamu padaku.
Kubiarkan detik demi
detik berlalu.
Kucoba lupakan semua
sandiwara cintamu.
Aku yakin karma pasti
berlaku.
Liat saja hukum alam
pasti akan membalasmu.
Tunggulah, tunggu....
"Bagi siapapun itu, seorang pemain cinta bukanlah sesuatu hal yang salah. Tapi mempermainkan cinta merupakan suatu kesalahan terbesar bagi hidupnya."
-Ghiyatsableng-