Bagaimana, jikalau suatu saat nanti, hanya ada waktu yang akan merajammu
dalam duka yang berkepanjangan?
Bagaimana, jikalau suatu saat
nanti, hanya ada kamu sendirian, tanpa mimpi yang sudah terlanjur kadaluarsa
untuk dicanangkan kembali.
Dan bagaimana, jikalau suatu saat
nanti, teman-temanmu akhirnya pergi meninggalkan kamu karena sudah mampu
berlari sendiri, berlari tanpa kamu.
Kamu, hanya sanggup menyesal, dan
bertanya, sambil sesekali berkata, ‘aku ingin mati saja.’