Sabtu, 21 Juli 2012

Kata Mutiara Novel 'Seandainya'

Hello sobat blogger, kali ini aku pengen ngepost yang berbeda. Yupz, tentang kata mutiara novel seandainya karangan Windhy Puspitadewi. Si novelis cantik yang namanya mulai melejit :D.. Hmm, coba deh kalian baca novel ini, selain cerita cinta yang enggak biasa, kalian juga akan menemukan kata-kata mutiara yang pastinya top markotop deh.

Okelah, to the point aja, aku udah ngerangkum sedikit nih kata-kata mutiara dari novel tersebut. Semoga kelak dapat berguna dan bisa memberikan motivasi. Check This Out !

“Memang bagus jika manusia mempunya impian, tapi jika impian itu sudah membuat kita lupa untuk ‘menginjak tanah’, maka mimpi itu akan membunuh kita perlahan-lahan.”
(Halaman 26)

“Semua hal yang berwujud itu akan mati, membusuk dan menghilang bersama tanah..., tapi kenangannya tidak. Hanya kenangan yang tidak akan membusuk dan berlalu bersama waktu.”
(Halaman 49)

“Hidup ini penuh misteri dan tidak sesederhana yang kamu bayangkan.”
(Halaman 87)

“Perbuatan terkadang tidak selalu cukup untuk mewakili perasaan, dalam beberapa hal kamu harus mengatakannya.”
(Halaman 87)

“Pikiran bahwa tidak akan ada yang mau menerima dirinya apa adanya. Pikiran itulah yang cepat atau lambat membunuhnya.”
(Halaman 129)

“Yang mati akan tetap mati, dia tidak akan hidup lagi dan oleh sebab itu kita hanya perlu mengenangnya, tetapi yang hidup harus tetap hidup karena itu tugasnya”
(Halaman 148)

“No man is your friend, no man is your enemy, every man is your teacher.”
(Halaman 156)

 Gimana? Mantab gak? Okelah segitu saja ya sobat. Jikalau ingin meng-copy paste, cantumkan sumber dengan URLnya ya :). Jika masin penasaran dengan kata mutiara novel  lainnya. Tunggu di waktu berikutnya. 

Sampai jumpa.

-Ghiyatsableng-

Jumat, 13 Juli 2012

Bagian Jiwa

Entah sebab apa aku berkecimpung didunia penulisan.
Terlebih lagi pada menulis puisi.
Tapi, aku merasa begitu nyaman.
Ketika menumpah ruahkan semua keluh kesah di hati.

            Saat aku sedang sendiri.
            Tak ada seorangpun yang menemani.
            Terdiam terhanyut dalam heningnya mimpi.
            Dipeluk erat oleh hempasan sepi.

Hanya puisi.
Yang menemani raga ini.
Mencurahkan segala  resah dalam sebuah pena berisi.
Seribu makna dan hanya diriku sendiri yang mengetahui.

            Meskipun aku tak pandai dan tak pula kaya.
            Tapi aku bangga.
            Bisa menjadi sebuah seniman kata-kata.
            Meskipun aku hanya sebagai pemula.
            Yang tulisanku hanya dianggap sebelah mata.

Aku takkan pernah berhenti.
Meski sampai nanti aku mati.
Merangkai sebuah kata menjadi sebuah puisi.
Dan menciptakan karya yang dikenang abadi dalam dunia dan surgawi

"Kesenanganmu ada dalam dirimu, bagian lain dari jiwamu dapat kau temukan melalui pengorbananmu mencoba apa yang belum pernah kau coba, sampai saatnya tiba, teruslah mencari bagian dari jiwamu."
-Ghiyatsableng- 

Rabu, 04 Juli 2012

Terikat Tak Tersayat

Sahabat.
Meski raga terpisah jauh tak terlihat.
Namun jiwa akan selalu dekat.
Kenangan bersamamu senantiasa ku catat.
Ku jaga sepenuh hati agar tak cacat.

Dulu engkau selalu menemani saat aku kehilangan martabat.
Bahkan ketika hidupku terasa ingin tamat.
Tapi kau selalu memberikan semangat.
Semangat darimu begitu penuh hasrat.

Sahabat.
Walau sampai datangnya kiamat.
Jalinan ini akan tetap kuat.
Terus bersinar dikala dunia pekat.
Memberimu nasihat agar kau tak tersesat.

"Sahabat itu bagai matahari, menyinari dan selalu setia dalam hidupmu kapanpun itu."
-Ghiyatsableng-