Rabu, 12 Maret 2014

Kisah-Kasih Dengan Bu Fitri Season 2: Selamat Jalan, Jomblo.


YEEAAAAAHH!!!!

DOUBLE KILL!!!

Dalam dua hari, gue dapet dua masalah dari satu guru yang sama, guru idaman semua murid yang pengen pinter MTK, IBU………. #ifyouknowwhatimean. -__-“

Baru juga ‘berbaikan’ dengan beliau, entah beliau telah memaafkan atau belom kejadian bolosnya gue sabtu kemaren, sekarang, gue berulah lagi…

STOP!

Jangan langsung ngejudge gue yang salah, oke?

Baca dulu nih kronologisnya.

14.00 lewat sepersekian detik.

Gue = Masih dalam tahap tenang, mencoba ngerjain apa yang disuruh beliau, meskipun gue berpikir keras, batu pun lebih gampang dipecahin sepertinya.

Bu Fitri = Duduk tenang, sembari sesekali mengamati anak-anak.

14.13 lewat sepersekian detik.

Gue = Masih ngerjain soal yang sama. WHAAT THE PRUK! 13 MENIT CUMA BUAT SATU SOAL.

Lalu, si Alip, cowok yang kemarin kena kejadian awkward maju ke depan.

Setelah itu….

Bu Fitri: “ALIIIIPPP, KOK RAMBUTNYA BELOM DIPOTONG?”

Alip: “Maap, Bu. Lupa.”

Bu Fitri: *megang-gunting-lalu-menJAMBAKkutensei-Alip* “Gak ada alesan, kalau mau sekarang kamu keluar.”

Alip: Enteng aja bagi die, keluar begitu saja dari kelas tanpa perlawanan.

14.20 lewat sepersekian detik.

Gue = Masih berkutat dengan soal yang sama. WHAAT THE KETOPRAK! GUE UDAH MAJU DAN SALAH, JADINYA DISURUH ULANG.

Bu Fitri = Mulai gelisah, mungkin sadar kalo gue gak bisa-bisa dari tadi, akhirnya beliau nyamperin gue.

Tapi yang terjadi berikutnya adalah…

Bu Fitri: “Siniin novelnya. Ditya, ambil novelnya Ghiyats!”

Gue: *cengo-abis* “Tapi, saya gak baca, Bu. Saya sibuk ngerjain soal.” #dengansuaraterbata-bata #iniseriusanguegakbacasamasekali

Bu Fitri: “Enggak mau tahu. SINI!”

Ditya menyerahkan novel gue ke beliau.

Gue: “Bu, Jomblo saya, Bu.”

Maksudnya Jomblo disini adalah novel karangan Adhitya Mulya, oke?

Bu Fitri: “Nanti ambil sepulang sekolah.”
 
Yeah, gue berusaha tenang.

Sepulang sekolah. 14.50 kali ini tepat waktu.

Gue: “Bu, novel saya.”

Bu Fitri: “Enggak, nanti aja ambil di kantor.”

Gue: ASDFGHJKL!!!

Di kantor, enggak tau jam berapa.

Gue: *sambil-memelas* “Bu…”

Kali ini, Bu Fitri udah tahu maksudnya. Bu Fitri: “Enggak, coba bilang sama Pak Asep (suaminya, yang kerja jadi guru juga).”

Yaudah, gue bilang ke Pak Asep yang notabene terkenal sebagai guru pendiam, bagaikan langit dan bumi bila dibandingkan dengan …….. #ifyouknowwhatimean.

Gue: “Pak, novel saya pak.”

Pak Asep: “Makanya, jangan baca pas pelajaran.”

Gue: “Beneran, Pak. Demi apapun, saya gak baca di kelas, itu cuma lagi di taro diatas meja aja.”

Dan balasan yang gue dapet adalah…

Pak Asep: “Dah, relain aja novel kamu.”

BLAAAAAAAAAAARGGGGH!
ASDFGHJKL!!!

            Gue keluar ruang guru dengan tampang lesu.

Sebagian nyawa gue diambil, padahal lagi klimaksnya tuh.

Tapi, apa mau dikata. Ingat pasal satu:
Guru selalu benar.

NB: Sangat berlaku jika berhadapan dengan beliau.

P.S: Dan sekarang, gue melarat di kamar tanpa bacaan yang menggantung dan enggak tau nasib si Jomblo kayak gimana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar