Jumat, 31 Januari 2014

Runaway Time!


        Bagaimana, jikalau suatu saat nanti, hanya ada waktu yang akan merajammu dalam duka yang berkepanjangan?

Bagaimana, jikalau suatu saat nanti, hanya ada kamu sendirian, tanpa mimpi yang sudah terlanjur kadaluarsa untuk dicanangkan kembali.

Dan bagaimana, jikalau suatu saat nanti, teman-temanmu akhirnya pergi meninggalkan kamu karena sudah mampu berlari sendiri, berlari tanpa kamu.

Kamu, hanya sanggup menyesal, dan bertanya, sambil sesekali berkata, ‘aku ingin mati saja.’

Lalu, inikah waktu?

Secepat aku berlari meninggalkan masa lalu? Namun ternyata, dalam setiap langkahku, aku terseok-seok, kehabisan napas. Membawa air mata yang dibiarkan jatuh bersama kenangan-kenangan masa lalu. Dan.. sudahlah.

Aku hanya ingin bicara tentang waktu.

About time.

Pada suatu saat nanti, aku akan sadar, di sebuah surat kecil bertemakan kelulusan. Aku sadar, mulai saat itu aku akan kehilangan semuanya yang telah ada saat ini, yang telah membuatku lelap dalam zona kenyamanan: dimanjakan orang tua, disayang kekasih, ditemani sahabat yang senantiasa tak kenal hari bersamaku, menemaniku, dan orang-orang yang tak dapat kusebutkan satu-per-satu.

Pada suatu saat nanti, aku akan sadar, bahwasanya aku telah melewatkan banyak hal yang semestinya menjadi kenangan-kenangan terbaikkku di masa ‘penggalauan’ ini. Dalam ruang perpisahan yang di dalamnya disesaki pikiran-pikiran kacau balau tentang jadi apa kamu dan aku nanti suatu saat. Aku berkata, terima kasih telah mengenalku selama ini, terima kasih atas cerita dan ceriamu, kawan.

Yeah…

Akan datang masa itu, hanya tinggal menghitung detik, karena waktu tak selambat ketika kamu berpuasa. Ia bergerak, berlari, sembari membawa cambuk di tangan kirinya, akan memecut siapa saja orang yang ia lalui dengan bayang-bayang penyesalan di masa depan.

Lalu?

Buat apa aku disini?

Aku hanya ada untuk mengingatkan. Konon katanya, dalam Dinasti Cina terdahulu, ada dua orang pendamping kaisar. Yang satu untuk mencatat semua kegiatan dan apa saja yang berhubungan dengan aktivitas kaisar, yang satu lagi untuk mengingatkan apa yang sudah tercatat.

Dan, aku hanya hadir untuk sekedar itu: mengingatkan.

Aku yang dimasa depan telah memberitahuku tentang pahitnya rencana yang tak direncanakan, tentang mimpi yang koyak, tentang sahabat yang pergi, dan tentang penyesalan tiada akhir.

Tapi, aku yang dimasa depan memberitahuku kabar gembira lainnya: aku tak akan mengalami itu kalau aku tidak lagi menghabiskan 24 jam sehari dengan aktivitas mainstream tanpa tujuan.

Yah…

Aku bukan bermaksud menggurui, kawan.

Hanya sekadar ingin berbagi, semoga beban-beban yang kita emban selama beberapa tahun belakangan akan dibayar lunas suatu saat nanti, suatu saat kala kita satu-per-satu mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.

Tertanggal, 1 Februari 2014:
Undangan: H-17
UN: H-73
SBMPTN: H-136
Dan kamu masih berpikir waktu masih lama? Goblok nian!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar