Jumat, 13 April 2012

Surat Tak Sampai.

Puisi berjudul : Surat Tak Sampai.Karangan : Ghiyatsableng



Kuncup mawar itu kini telah layu tak berwarna. 
Tak terasa telah lama aku mengagumimu wahai permata . 
Derai cerai cemara mungkin tak mampu hempaskan semilir laksana jingga. 
Walau ku tahu kau telah tiada. 

Bagikan seluruh anugrah kehebatan dengan merona merekah. 
Saat cinta itu telah tumbuh walau hanya secercah . 
Di sebuah ranah . 
Idaman pengagum rahasia kan membuat detak jantung terasa terpanah. 

Tak sempat ku alamatkan sebuah tempat eksotik impianmu. 
Padahal akan kusajikan hidangan termewah untukmu. 
Romansa romeo juliet sudah matang dan siap dipertunjukkan di pantai ungu. 
Tuk nyatakan sebuah cinta kasih terpendam selama berjuta hari dulu. 

Mataku melotot tajam saat mendengar sebuah berita .
Menyatakan kalau kau telah disurga. 
Aku hampir pingsan dibuatnya. 
Tragis, saat impian dan kenyataan tak sama. 
Tangis, kini sudah biasa. 
Mengantarkan kepergian walau disini ku tersiksa penuh derita. 


"Setiap perpisahan pastilah berbuah kesedihan. Tinggal bagaimana sikap kita lepas dari kesedihan itu."

4 komentar:

  1. Betul sob..jangan menjadi berllarut 2.. :)

    BalasHapus
  2. Jgan berlarut2 dalam kesedihan, karena dibalik kesedihan pasti akan ada kebahagiaan,,,

    BalasHapus
  3. Kalau ada pertemuan pastinya ada perpisahan. Semuanya adalah pembelajaran dan pastinya ada hikmah tersendiri dibalik kesedihan apalagi kebahagiaan.

    BalasHapus
  4. huhuhu...move on,masih ada hari yang lain yang lebih baik dan selalunya yang lebih baik lagi,semangat dal keep smilling always :D like ur poem

    BalasHapus