Selasa, 06 Mei 2014

FSWL: Diakhiri Oleh Sempak


 
Solo di Pagi Hari
    
Selamat pagi Solo! Setelah semalaman mengarungi setengah kota Jawa dari stasiun Pasar Senin, akhirnya gue sampai juga di Solo Balapan, tempat yang terakhir gue kunjungin enam tahun yang lalu. Hal yang pertama gue lakuin pas udah nyampe: ngelus-ngelus kereta api Senja Utama, yeah! Terima kasih atas perjalanannya, pagi yang menyenangkan ketika apapun dilihat dari balik jendela.

            Seperti biasa, tidak ada yang berubah dari kota ini, dengan sinar mentari pagi yang masih hangat, para abang tukang becak, supir taksi dan pengemudi andong menawarkan jasanya, oia tak lupa juga kuli angkut. Hahahahaha. Tapi, selalu ada yang menarik ketika menginjak Solo Balapan… ada perempuan cantik yang tengah menunggu, aduh, kalo gue gak bareng bapak gue, bakalan gue samperin tuh. XD
 
Sekarang Solo Balapan makin keren, gak percaya? Datang yuk! :)
            Belum lagi pas naik Batik Solo Trans (BTS) kondekturnya cewek. Wew, beneran, gue baru ngeliat kondektur bis seorang cewek dan memakai kerudung, dan cakep pula. J

Kegiatan hari pertama:

Ø  TES SWASTA!

WTF! Tesnya mirip kayak SBMPTN, tapi setingkat dibawahnya lah, belum lagi soal keagaamaan yang ampun-ampunan, *jadi-ngerasa-nyesel-sering-males-pas-belajar-agama-islam*.

Aku yakin, skenario yang telah Kau siapkan akan selalu jauh lebih baik daripada skenario yang telah aku rencanakan.

TIDAK LULUS.

BEGITULAH.

Tiga kali tes, tiga kali nilai gue gak lebih dari passsing grade yang ditentuin: 68. ._.

Hari itu, hari paling mengkhawatirkan sedunia, musababnya gue bukan orang pinter yang bisa yakin lolos Undangan apalagi SBMPTN. Kalo gak punya cadangan, jadi apa gue?

Ketenangan bahkan lebih mahal daripada biaya kedokteran.

Setuju gak setuju sih gue, tapi apalah daya, gue yakin skenario yang Allah buat pasti lebih hebat, gakpapa kok gakpapa.

Selepas pulang, sewaktu senja mulai bangkit, dan langit biru mulai menurunkan tendanya, gue istirahat sebentar dan bersiap-siap.

Ø  SUSU!

HALAH, BUKAN SUSU MBAK KANTIN OI. WAKAKAKAKAKAKAK. Ini susu SHI JACK. Susu murni yang terkenal seantero kota Solo, oh iya, oh tidak, rasanya kampret, rasanya tahi! (CATAT INI BAIK-BAIK: Semakin kasar umpatanku, rasa kagumku makin tinggi) 

 
KREATIF SAMPAI MATI!
Ø  BERSAMA TOUR GUIDE TERCINTA, PAPA.

Papaku, #yailah. Malam hari, tak tampak satupun bintang-bulan-dan-segala-brother-sisternya. Gue diajak sama ayah gue keliling kota Solo… Dan dari beliau, gue baru tahu ada stadion Sriwedari, yang gue tahu selama ini cuma Manahan, gue baru tahu Solo ada beringin kembar yang kayak di Jogja, gue baru tahu kalo Slamet Riyadi itu pahlawan yang gak tahu dikuburin di mana, gue baru tahu kalau ada Stasiun Purwosari yang kecil-kecil-cabe-rawit, gue baru tahu kalau bapak gue sering tidur di stasiun itu yang katanya, sepuluh tahun yang lalu keadaannya sumpek bin biadab kesumat. HAHAHAHAHAHA.
Arah Keraton Solo. Tapi ujan.........
WEW.
Gue pulang ngebawa sempak yang basah. IYA, bukan baju yang basah, tapi sempak yang basah. Malem itu juga, hujan labil banget, asli, mau gak mau tiap hujan berhenti, gue duduk dan celana sekaligus sempak gue jadi pembersih utama jok motor punya sodara gue.

Sampai saat ini, hari pertama gue selesai.

Dengan ngebawa sempak yang basah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar